Translate

Minggu, Mei 01, 2011

LARVA

Bulu-bulu berledakan dari tubuhmu. Tubuh yang telah kehilangan keseimbangan dan terkontamninasi; sacharine, pestisida, formalin dan toksin biokimia. Butiran borax menetaskan ulat. Fungisida menjamurkan belatung. Tubuhmu meledak mencari dedaun. Memburu anghin dan memburu air. Bulu-bulu tubuh menjadi semak belukar. Menyimpan bisik-bisik, juga rencana meniadakanmu. Kupu-kupu tak lagi mencium putik madu, kehilangan norak bunga. Maka, di hijau daun-daun muda ia letakkan ratusan bom yang siap diledakkan hujan dan matahari. Bom yang menyimpan dendam juga rindu. Serindu kau tak berbagi dengan kekasih.

Serpihan tubuhmu berledakan, bulu yang berwarna kelabu di batang-batang syahwat dan hasrat. Di batang ingatan yang lupa. Di reranting usia yang sia. Bulu-bulu menjadi duri-duri. Jadi pepohon yang berderet di tepian kali dengan tangan-tangan hitam oleh kenangann yang tenggelam dalam lumpur kalimarengan. Kali yang dipenuhi rerambut gimbal Hydrilla yang merambat di antara bekas bungkus swalayan.

Serpihan bulu memenuhi jalan raya menjadi rambu-rmabu, marka jalan. Memanjati dinding rumah membentuk sketsa pemburu di dinding gua zaman batu. Memasuki lembaran-lembaran kitab yang selalu dilantunkan di deret waktu. Ia memakan abjad, tanggallah potongan ayat. Ia hisap tintanya hingga kalimat jadi senyap. Memasuki matamu, menutup pandang lalu memasuki kepompong waktu.

Tubuhmu bergelantung dengan seutas nilon menjerat leher. Dari setiap pori tubuhmu ulat-ulat bertetasan dengan cairan coklat kehitaman menggenangi ruang, memasuki gorong-gorong. Menyusuri sungai, menuju laut pasang dalam dadamu.

2011

BULAN BIRU

Hujan yang pertama jatuh adalah tubuhku di tubuhmu. Menggenangi persawahan di saat langit memerah di pipimu. Bulan mengambang dari dua matamu yang sedikit tertututp dan setengah terbuka. Genangan terus meluap jadi sungai. Jadi laut. Kita tenggelam, memanen karang dan terumbu, ikan-ikan dan semua yang bernama bahagia. Lelambai obelia dan uburubur, salam lili laut dan akar bahar. Semua penuh debar. Sebagai kerang kau dan aku mengeram. Julur-sembunyikan tubuh mengikuti irama ombak menempuh. Pantai yang kukuh. Kita bikin jukung dari kekayu diri, seberangi laut. Hujan yang pertama,

2011