Translate

Rabu, April 24, 2019

Puisi Biologi


Puisi Biologi; Hibrid Sastra dan Biologi
Oleh:
Hidayat Raharja*

            Chemical Alphabet adalah eksperimen Christian Bök’s menyalin puisi dalam kode DNA dan diimplementasikan ke dalam sel bakteri. Sebuah eksperimen gila menanamkan puisi  ke dalam DNA, dan rekayasa genetika. Sebuah keberanian dari seorang penyair ekperimental kanada yang  berkolaborasi dengan pakar genetika atau untuk mendapatkan estetika baru dalam dunia seni (puisi) juga dalam dunia sains (ekpresi sel bakteri).

Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam, mempelajari mengenai makhluk hidup dan kehidupannya. Suatu materi yang kaya dengan berbagai konsep dan persoalan menarik untuk dikaji dan didalami. Materi yang berdiri-sendiri namun sebagai bagian dari sebuah pengetahuan, ia berhubungan dengan pengetahuan lain. Biologi akan selalu berhubungan dengan fisika, kimia juga dalam hubungannya dengan teknologi melahirkan cabang bioteknologi.
            Perkembangan dunia ilmu telah memberikan berbagai kemungkinan bagi manusia dengan nalar, etika, dan estetika untuk mencari kekerabatan, dan keterhubungan di antara mereka. Dalam tataran yang kian tinggi, antar ranah tersebut saling terhubung, dan kadang saling bersinergi memberikan pemaknaan atas keberadaan dan hidup yang beragam.
            Pertautan antara ilmu genetika, pertumbuhan ekonomi, dan informasi telah melahirkan teori baru mengenai perkembangan informasi. Bagaimana informasi tumbuh? Sebuah hasil penelitian César Hidalgo dari Massachusetts Institute of Technology’s Media Laboratory. César menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertumbuhan informasi. Ketika informasi dalam ruang publik dihubungkan dengan rekaman informasi dalam DNA  dengan berbagai kode informasi yang harus diterjemahkan sesuatu yang jarang dibicarakan apalagi dihubungkan antara DNA, informasi  dan perkembangan ekonomi.
Biologi dan dunia puisi. Hubungan yang dianggap tidak lumrah, dan kontraversial. Namun tidak banyak yang memahami bahwa di beberapa kitab islam klasik dunia sains dituliskan dalam bentuk syair sehingga bisa dilagukan saat membacanya. Model pembelajaran yang memudahkan peserta didik untuk mudah diingat dan memahami konsep yang dipelajari. Beberapa lembaga pendidikan di negara maju puisi dijadikan sebagai media belajar ilmu pengetahuan alam. Bagaimana anak-anak memahami insekta selain dengan melihat obyek, juga disusun ciri morfologisnya secara puitis sehingga menarik dan mudah dipahami.
Konsep-konsep biologi bukan hanya sekedar teks yang berdiri sendiri, tetapi dapat saling berinteraksi membangun sebuah konteks yang bukan hanya mudah dipahami tetapi juga indah karena ada pertimbangan etika dan estetika yang akan menarik bagi pembaca.  Upaya- upaya untuk untuk menyederhanakan konsep –konsep biologi menjadi lebih ringkas (pendek) tanpa harus kehilangan makna konseptualnya.
Puisi biologi adalah upaya penjelajahan untuk membangun sebuah konsep biologi dengan mempertimbangkan unsur-unsur puitika seperti rima, dan konstruksi kalimat yang mempertimbangkan esteika. Sebuah teks yang mencoba menyederhanakan konsep yang rumit menjadi lebih sederhana, serta mudah untuk dipahami. Puisi-puisi yang berbicara mengenai konsep biologi seperti tumbuh kembang, metabolisme, genetika, dan semacamnya secara puitik tanpa kehilangan makna leksikal secara biologis.
Pertumbuhan dan perkembvangan yang dijelaskan secara berlembar-lembar halaman, nyatanya bisa dijadikan sebuah puisi ringkas yang sarat makna filosofis.
            Tumbuh dan Berkembang
Aku tumbuh menuju matahari
dan kedalaman bumi

Aku membesar memenuhi
Sisi ruang dan waktu

Baris kalimat tumbuh menuju matahari, merupakan sebuah proses tumbuh pada batang yang selalu menuju ke arah datangnya cahaya matahari. Arah pertumbuhan yang bisa dijelaskan secara ilmiah karena auksin yang terkena cahaya mengalami kerusakan sehingga bagian batang yang terkena cahaya menjadi terhambat sedangkan bagian yang tak terkena matahari pertumbuhan sel lebih cepat. Maka, dari pengaruh internal – hormon auksin pembengkokan menuju arah matahari bisa dijelaskan.
Tumbuh menuju kedalaman bumi, adalah pertumbuhan akar menuju pusat gravitasi. Pertumbuhan yang dipengaruhi oleh hormon auksin yang ada pada titik tumbuh sehingga terjadi pertumbuhan memanjang menuju kedalaman bumi. Gerak tumbuh akar menuju ke sumber air dan makanan. Sebuah gerak tumbuh yang disebabkan pula pembelahan sel-sel meristem di ujung akar.
Konsep-konsep biologi dalam puisi, merupakan  upaya untuk membangun estetika tanpa harus kehilangan makna. Suatu estetika  yang memperhatikan rima pada akhir larik sehingga terkesan bunyi musikal, dan menyederhanakan kalimat panjang menjadi lebih ringkas.
Pada puisi glikolisis, misalnya, merupakan sebuah baris yang memperpendek kalimat lebih ringkas tanpa kehilangan amanat yang disampaikan dalam proses glikolisis secara keilmuan, seperti puisi berikut:

Gikolisis
Dari glukosa
Jadi asam piruvat
Dua atepe
Puisi ini menjelaskan mengenai proses glikolisis yang mengubah molekul glukosa menjadi molekul asam piruvat. Perubahan yang disertai dengan terbentuknya 2 molekul Adenosin Triphosphat (ATP). Suatu “puisi” yang mengalihkan konsep glikolisis ke dalam bentuk puisi tiga baris. Permainan bentuk guna menyederhanakan maksud, dan makna sains menjadi lebih ringkas, dan mudah dipahami.
Di Indonesia terutama di lembaga pendidikan umum tak banyak yang memanfaatkan puisi sebagai media untuk memberikan pemahaman matematika, fisika, kimia dan semacamnya. Dalam hitungan jari, di antaranya ibu Das Salirawati telah memanfaatkan puisi untuk  memberikan penguatan terhadap konsep kimia yang dipelajari. Apa yang dilakukan Das Salirawati dalam menyederhanakan konsep Katalis dapat dibaca pada kutipan berikut:
                        Andai …
Hadir katalis dalam asmara jiwaku
Pastikan kini dia telah jadi kekasihku
Tanpa harus keluarkan energi tuk merayu
(dikutip dari Buku berjudul “Belajar Kimia secara Menarik oleh Das Salirawati, dkk. Penerbit Grasindo, 2007)
Puisi yang merekam peran katalis, senyawa yang dapat mempercepat reaksi kimia ke dalam bentuk puisi berirama. Puisi yang didekatkan kepada hubungan kekasih dua remaja yang tengah jatuh cinta. Maka, bahasa sains yang kaku beralih menjadi bahasa remaja yang kadang terasa melankolis dan jenaka.  Sebagaimana fungsi katalis mempercepat dan menurun dan energi aktivasi. Maka katalis percintaan itu akan memepermudah untuk menyatu tanpa harus kehilngan banyak energi untuk merayu. Konsep kimia yang rumit menjadi sederhana. Konsep yang sulit dipahami menjadi lebih mudah, sehingga konsep yang abstrak menjadi konkret.
Beberapa puisi biologi dapat ditemukan di Biologycorner.com. Teks yang menegaskan bahwa puisi sebagai ilmu dapat menjadi media untuk menyampaikan konsep-sains. Puisi yang memadukan estetika tanpa melupakan konsep keilmuan yang ingin disampaikan.  Tengsoe Tjahjono, menjelaskan, bahwa” puisi bisa menjadi sublimatas terhadap kompleksitas peristiwa. Puisi bisa merangkum persoalan yang banyak menyita berlembar halaman buku ketika dituliskan menjadi lebih singkat dan padat tanpa harus kehilangan amanat atau pesan mau pun konsep yang ada dalamnya.
Pergelutan dengan konsep-konsep biologi dan kesukaan terhadap puisi yang kemudian memicu untuk melakukan hibrid antara konsep biologi dengan unsur puitika, sehingga mendapatkan varian baru puisi yang memuat konsep-konsep biologi. Sebuah puisi yang mengandung konsep biologis. Dari sisi puitika terdapat nilai-nilai puitik, rima, diksi, dan makna baik secara konotatuif atau pun ssecara denotatif.
Persilangan yang tidak mudah, sebab adakalanya  puisi dibebani oleh makna biologis yang menghilangkan kekuatan puitikanya. Di sisi lain, jika terlalu condong kepada puitikanya, maka esensi biologinya bisa tak teraih. Maka, peran kreativitas dab keberanian untuk mencoba dan melakukan editing secara berulang akan didapatkan puisi biologis yang diinginkan.
Hibridisasi adakalanya menghasilkan varitas baru yang unggul, elok dan tahan terhadap berbagai gangguan. Namun, kala lain mendapatkan keturunan yang jelek dan mandul. Juga dalam hibrid puisi dengan biologi, sangat terbuka kemungkinan dihasilkan sebuah varian yang terasa janggal dan kehilangan usnsur puitik serta juga kehilangan makna konseptual secara biologis. Tugas kritik untuk meluruskan situasi dan kondisi yang melengkapi kehadiran hibrid.
Kolaborasi antara  biologi dengan para ilmuwan, dan seniman mempelopori penemuan-penemuan baru dalam bidang biologi merupakan perkembangan yang telah lama berlangsung semenjak seni rupa menjadi bagian penunjang untuk memperjelas konsep-konsep biologi atau sains lainnya. Kolaborasi ini terasa kian kokoh, dan erat bersamaan dengan perkembangan rekayasa genetika dalam bidang biologi. Temuan yang merangsang kreativitas para  seniman (artis) untuk melakukan kolaborasi dengan pakar genetika bisa menghasilkan sebuah karya monomental yang dikenal dengan karya “Bio Art”. Sebuah karya yang menggabungkan antara ilmu biologi dengan bidang seni, sehingga menjadi sebuah varian yang bernilai estetis dan saintis. 
Christian Bök’s penyair Eksperimental dari Kanada dalam karyanya Xenotext; “Chemical Alphabet” digunakan untuk menerjemahkan puisi ke dalam untaiaan DNA untuk diimplantasikan ke dalam genom bakteri (How art and science fuse in bio art, www.cnn.com, 6 Februari 2017).
When translate into  a gene and then integrated into the cell, the poetry constitutes a set of instructions, all of which cause the organism  to manufacture a viable, benign protein in response. Ketika diterjemahkan ke dalam gen kemudian disatukan di dalam sel, puisi diubah menjadi sebuah intruksi yang membentuk sebuah perintah, dan direspon dengan protein yang baik.
Writes Boks:” I am, in effect, engineering a life form so that it becomes not only a durable archive for storing a poem, but also an operant machine for writing a poem- one that  can persist on the planet until the sun itself explodes…” Percobaan Xenotext 4 April 2011. Bok mengumumkan terobosan  signifikan dalam proyek 9 tahunnya untuk merancang bentuk kehidupan sehingga menjadi arsip arsip yang tidak tahan lama untuk menyimpan sebuah puisi, tapi juga mesin operan untuk menulis sebuah puisi
Terapan bioteknologi dengan sains. Hal semacam ini akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi genetika yang akan menyertai kehidupan manusia. Sebuah puisi biologi yang memadukan antara rekayasa genetika dengan estetika puisi terhadap ekspresi makhluk hidup (bakteri)
Hidayat Raharja, seorang guru biologi, dan penyuka puisi . Buku puisinya “Kangean”, 2016.Saat ini mengajar di SMA Negeri 1 Sumenep.

Tidak ada komentar: