Translate

Minggu, Mei 20, 2012

MATA SAPI


Yang kuning bundar adalah cintaku dikelilingi kesucian seorang perempuan yang belum pernah melahirkan. Aku rangkum dunia ibu dalam sejarah panjang yang bergulir dari ladang ke dagingku. Sepercik garam yang menyedapkan pandang dan hidup lapang mengusung kisah para petambak di musim yang tak bisa ditebak. Nasib selalu berputar seperti lingkar matamu yang coklat semu.

Tak ada yang lebih indah dari pada perjumpaan saat kita menuai janji di meja yang penuhi bunga wangi. Aku pilih piring dengan motif kembang belang, merah dan hitam. Merah bahagia dan ketabahan cinta yang selalu menggoda. Pada setiap suap nasi yang kita teguk aku telan butiran-butiran cahaya yang bersinar dari ladang hatimu yang subur. Cahaya yang menguatkan pepohonan merajamkan akar dan cecabang ke segala ruang. Hingga bunga-bunga bermekaran memenuhi ruang tunggu tempat kau dan aku menyusu waktu.

Tak ada yang lebih rindu dari rasa lapar yang terus menderu untuk mengisi kepal demi kepal bongkahan cinta yang berguguran dari tebing matamu. Mata yang tumpah di atas meja perjumpaan dan selalu memandang janji kita untuk selalu setia. Sesetia api pada panas yang selalu menguraikan cair pada pekat. Sepekat cinta kita sepakati.

Tidak ada komentar: