Translate

Sabtu, Juni 01, 2013

UPACARA



Batu-batu bernama dan bunga-bunga
menyiram warna, matamu. Dua bongkahan menyala
 membasuh ruang dan rindu. Batang-batang meliuk
 menari di atas kebun tubuhmu yang bongsor.
Memanggil pulau-pulau jauh dan hati sauh.

Menara putih dan biru
suara-suara yang menjalar dari liang tubuhmu yang beku.
Suara pasar dan malam berpendaran menjadi lambung kota.
Anak-anak berdendang  tanah lapang
suara gemerisik yang terus menembus jauh
ke dalam bilik tubuhku. Bilik yang berpenerang
lima kaleng cat bersumbu.

Kau membaca kitab pulang  yang lama
tersimpan di rak dada di antara sendok-garpu
dan piring yang selalu berdenting.
Dering suara, dan gemerincing matamu
di depan pintu pusat belanja. Di antara bungkusan
plastik dan aroma penyejuk ruang. Buah peer,
limau, manggis, semangka, pisang raja,
dan aneka pakaian dalam.

Di atas dinding yang mengarah ke telingamu
suara rumah, kamar, mandi, toilet, dapur, ranjang, kursi, pembersih badan, pengharum perempuan, dan sebuah mesin gesek uang plastik berdering.

Ada gambar kepala dan burung terpampang
di atas pintu, gambar yang mengingatkan kepada
lukisan kaca yang dibuat kakek.
Dari jauh lambaian tangan para pendahulu
di sesobek kain berdarah itu. Di kepalanya
dentang hiphop, dangdut koplo, dan
house music menarik ingatan
keluar dari laci waktu.

2013

Tidak ada komentar: