Translate

Minggu, April 13, 2014

Kubah Perempuan



Perempuan itu masih menyelesaikan cucian terakhir, membilasnya dengan keringat yang mengucur sejak subuh. Kau masih menyeruput secangkir teh hangat di teras rumah selesaikan bacaan terakhir tentang perempuan yang meninggalkan lelakinya di kota jauh.

Kota yang dihuni kaum luth yang ingkar dengan aneka iklan bergelantung di sepanjang malam. Bintang-bintang bergelayut di tiang kota, menyapu malam, membilas menara  murung di utara kantor pemerintah, melenguh langit riuh. Kau melintas di antara trotoar dan gedung hitam. Melirik gedung kuning yang anggun memancarkan sunyi silam diantara kegaduhan yang meledak-ledak di pasar minggu.

Matamu, getar lengkung lampu-lampu di atas kubah senandungkan magrib dan resah. Aku ingat kisah kekasihmu saat bunga-bunga menguncupkan janji di antara duri petang. Harum asoka dan kayu putih memenuhi latar.
2 April 2014

Tidak ada komentar: