Translate

Minggu, April 13, 2014

Mata Malam


Bintang itu pecah menuju dua sudut berlawanan
Membentang serabut gelap di antara dua kutub
Siapa berjalan di antara kubangan bulan
detaknya gemuruh sampai subuh

Bintang-bintang sunyi mengedipkan mata
Di antara balutan  dingin yang beruntuhan
Menuju kelok jalan memasuki  ruang dada
bergetar dan merontokkan usia. 

Yang jatuh adalah biji matahari
Di atas bongkahan tembikar musim kemarau
hujan menaklukkan rindu yang mengeras 
sepanjang nafas.   

Kau merambat  meyusuri  tebing waktu dan dini yang beku
Dengkur batu-batu memecah sunyi
Kembang-kembang cahaya bergelantungan
Di anting –anting dini yang merah

Tenggelam dalam matamu
Mengalirkan anak-anak sungai   
ke sepanjang  drainase 
mengitari pembuluh subuh

2014

Tidak ada komentar: