Dua pasang sayapmu
mengurai sungai dan langit. Tanah-tanah pertanian biru dikepung matahari
membawa kisah bukit, ladang, dan sawah.
Gumpal cahaya di
kepalamu, membakar seratus musim di tungku mata fasetmu, bayang-bayang
kegagalan dan bangkai predator liar di pintu sore. Malai rumputan berterbangan
dari jemari angin merah di hamparan rumpun padi menerbitkan bulan kuning.
Gemetar tubuhmu, di
antara tikaman suara pekak dan kemacetan di simpang kota, igau gunung dan
punggung sawah yang rebah di pematang malam. Kau menari di bawah remang
menggetar ruangan.
Getar musik dan gesek
selaputmu yang tipis mengurai petang, nada hitam dan kelam. Televisi menyemai
kebun dan hutan, sungai-sungai dan kisah bebatu. Gemuruh traktor, mesin giling,
dan aroma insektisida menyesaki panorama
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar