Translate

Jumat, April 12, 2013

MATA KAKI



Pejalan dengan sebuntal kesal bergelayut di punggung malam. Menyusuri jalan gugup dan waktu yang bertekuk.  Di telapaknya kota-kota diluruhkan dengan sepasang roti coklat,  dan kilau pisau menyerahkan diri. Lelaki itu datang lagi dengan  mulut berbusa dimabuk lima gelas tuak jalanan yang diminumnya dipasar malam. Matanya miring menikam kota yang juling.

“Aku telah merubuhkan pilar kota”, teriaknya setengah serak. Di tangannya sebilah sangkur mengarah ke jantungnya. Nyanyian malam mendengkur di antara teriakan televisi, radio FM, dan baliho yang memenuhi jalanan. Lampu-lampu merah, bunga-bunga merekah dengan aroma kencing menguap  dari kantung taman.

Pejalan itu  menuju ujung, suara kaki terseret di atas aspal kelam. Ia mengigau lagu gila yang tak dimengerti semua. Ia menari gila yang tak dipahami semua. Ia meringkuk kelehanan di ujung mata kakinya yang hitam. Di atas dua belas, jam malam.
2013

Tidak ada komentar: