Suara gaduh menggebuki
atap rumah
Suara pecah melukai
tanah
Jalanan hitam dengan
genangan coklat melarutkan kisah bukit kurus dan tanah kusut. Anak-anak padi
menggigil dalam kubangan ketakutan yang bertumbuh di ketiak hujan. Angin
kencang dari utara menyusuri pematang di antara barisan pohon menahan tumbang.
Sepasang mata mengintip
dari balik plastik hitam, menatapi hujan dan kota yang cuil dipenuhi grafiti
pornografi, jarum suntik, wajah bengkok menahan maut. Taman hijau yang gaduh,
menyimpan resah di seberang kubah dan menara menjunjung langit sore.
Mata hujan berjatuhan
mengintai setiap celah kota memasuki gorong-gorong, mendatangi gang dan
perkampungan. Salam malam dari baliho yang mengangkang membelah jalan protokol
sambil nyengir memamerkan gigi sepasang remaja yang tengah menertawai kota yang
terus berbenah. Meringkasi sawah dan ladang jadi kampung batu yang kelabu.
Propaganda memenuhi udara dengan gerutu suara hujan yang beku.
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar