; mengenang kematian rahmat mulyana
1000 hari kepergian air mata
Mengundangmu kembali di beranda
Membacakan barzanji
Dan kitab suci
Tahlil di ruag tamu
Membuka semua pintu
Di luar langit biru
Derap kaki tak bersepatu
Daun-daun menari
Garis hujan terakhir mengguyur mataku
Tak dapat melupakanmu
Doa-doa berdatangan
Di usia yang beranjak pergi
Doa-doa beterbangan
Di waktu yang menancapkan janji
1000 hari kepergian airmata
Menyusulmu kembali di beranda
Berbagi sisa riwayat dan hikayat
Dan tak sempat kucatat
Kesabaran dan tulusmu
Mematung di ruang tunggu
Selasa, Mei 19, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar