Senin, Oktober 24, 2011
DURIAN MERAH
Inilah jantungku kedalaman rimba dalam diri. Hutan-hutan diam dan sunyi mengerami matahari. Darahku menyala dalam daging menerangi jalan trenggiling. Dukadan suka yang kuperam dalam tabah musim pun rebah dan rekah. Mematangkan bebijian hati yang sembunyi dan sepi. Duri-duri tahun mengerubung kau sangka, aku sombong. Betapa cuaca mengajarku ramah menerima sangkamu entah. Bunuhlah aku dalam kilau pisau hasratmu. Sebab, aku telah tuntasi sedekah tanah dan kenduri matahari. Di merah dagingku, selalu kutunggu kisahmu, kekasihmu mengelupasi kulit rindu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar