Disini
pernah merapat perahu kayu membawa berkeranjang barang bawaan dan kabar buat
kerabat. Ikan-ikan hasil tangkapan atau bebuah hasil panen dan berkotak-kotak
belanjaan hasil kulakan.
Sebungkus
surat dititipkan sanak keluarga,hanya untuk berkabar sehat. Perahu-perahu
tertambat sepulang melaut
Berpikul dendeng
talango, gerang kakap merah, ton-tonan
garam, puluhan sapi merah dikirim ke Mataram, juga kepada Gubernur Jenderal.
Udara
bergaram, bau laut tenteram, layar memutih di sore beralih. Kerlip lampu di
kejauhan bersahut dengan bintang malam. Bila dini tergelar mereka berbalik arah
melipat layar bersandar di bibir kali Marengan.
Di seberang,
tegal-sawah membentang sapi-kerbau dilepas dari kandang. Kebun hijau berbaur
sedap aroma calatthong. Bau tanah
rekah, berbaur mekar kembang dan dengung kekumbang mengisap nektar.
Sore,
surau-surau melantunkan sholawat dan pujian menerabasi duri belukar menyambut
maghrib turun dari singgasana petang. Anak-anak mengaji membaca bulan dan bintang
melukisi malam.
Pabian, lalu-lalang
datang dan pergi, perahu sampan, keranjang, mesin –mesin, mobil, barang-barang,
karcis, selundupan dan istri simpanan. Jalan raya, rumah-rumah dan listrik
nyala.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar