:1
Aku bertemu tuan Darwin di simpang jalan missing link di bawah rerubuhan pohon evolusi. Ia tengah bercengkerama dengan Karl Marx membuka buku tebalnya: Das Kapital. Disodorkannya The Origin of Spesies by Natural Selection Keduanya menganggukkan kepala sambil memberi rasa hormat menghabiskan sebotol red wine hingga senja merontokkan daun-daun usia.
Di kejauhan waktu, tuan Harun memainkan kasidah memetik dawai cinta hingga berguguran daun-daun pohon evolusi. Fosil-fosil bangkit menyanyikan dusta waktu dan hymne DNA melagukan mars dalam keteraturan dan ketepatan irama yang menghentak. Darwin sempoyongan merangkul tubuh marx yang dingin ketakutan. Mereka berlari ke kejauhan seraya menutup telinga
;Tuhan, tuhan, tuhan ...
2008
Selasa, Desember 23, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar