Translate

Selasa, Desember 23, 2008

TIGA PARAGRAF UNTUK PENCONTEK

Pencontek itu ditangkap polisi, aku gembira seperti mendapatkan kembang gula keadilan yang selama ini tak pernah aku rasakan. Aku bersorak dan mengajak anak-anakku melihat pencontek yang wajahnya pucat di meja interogasi aparat polisi.
Aku ceritakan kepada anak-anakku; “lihatlah pecundang itu tak perlu kau kasihani”. Dua gelar tersemat di dadanya, tetapi tempurung kepalanya kosong berisi buaian , buih, dan bualan; bisa sukses dengan cara yang tak beres. Ia telah bertahun-tahun membohongi gurunya berbuat tidak jujur membuat catatan tersembunyi saat ikut ujian di sekolahnya. Sayang memang, ketika sial menimpanya saat masa depan dipertaruhkan untuk memperbaiki nasibnya.

:”Ia hanya korban”, sela anakku yang duduk di belakang.
:Bukan anakku. Ia bukan korban, tetapi sebuah akibat.Jadikan cerminan buat kamu berkaca. Semaikan jujur dalam hatimu karena, kelak ketika tumbuh rindang akan menganginkan kesejukan, menaungi setiap kelelahan. Dan dari akar-akar pohon hidupnya, air akan menyumber menyirami lahan-lahan tandus menjadi sumur-sumur lepaskan dahaga di sekelilingmu

Tidak ada komentar: