Semerah darah tubuhmu luluh dalam gelas penggiling
Lelehan selalu meneteskan pedih buat kekasih
Daging yang lepuh melapukkan segala keluh
Yang tercekat di kerongkongan.
Segelas kasih disediakan ibu saat adik terbujur gering
Di pembaringan
Merah hatii. Warna senyum ibu menyuguhkanmu di atas meja
Di ruang tamu menyambut sanak keluarga yang tiba dari luar kota
Tubuhmu basahi siang yang gerah dan mengusap haus kerongkongan
Sepanjang perjalanan
Kisah kebun-kebun di pedalaman yang kehilangan
Sebuah peristirahatan di antara belukar merah. Sungai dan danau buatan
Mengepung segala ingatan
Ingatan tentang ibu yang tak sempat aku balas budi. Namun di merah tubuhmu
ditimpa lampu senantiasa mengingatkan senyum ibu
Yang tak pernah menipu
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar