Susunan
geligimu membuka masuk ke dalam jantungmu.
Rumah
mungil yang benderang dengan sepuluh
pintu
terbuka
ke angkasa. Dari kelopak matamu warna-warni
melengkung
di depan gerbang. Cinta mulai tumbuh,
aku
tuliskan riwayat rumput mencengkeram tanah latar
bertahan dari lapar dan cakar; mawar selalu mekar
ketika
senja membuka pintu malam.
Serambi terbuka, tetamu datang dan pergi.
Aku tuliskan alamat singgahmu. Tempat kau
membuka-buka kitab hayat, tanah-air, udara,
dan api. Tarian kayu dan besi di masa kecil
yang melengkung ke bintang berpendaran.
Serangga bergigi besar
itu menggambar di atas
daun, sungai, bukit, dan
lembah membentangkan
arah ke setapak yang
bercabang arah hutan.
Bila malam, serangga dan
kelelawar beterbangan
dihantar kunang-kunang
kuning dan kecoklatan
melukis gelap dengan
cahaya paling cerah
Dari bintik matamu yang tak pernah menyerah,
memecah sunyi dan membagi sepi dalam
potongan-potongan kecil buah yang
aku amini.
Ekor bulan yang tajam
menusuk lambung sunyi,
rerambut tengkuk pagi
memanggil matahari,
matahatimu paling kiri.
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar