Aku bertanam melunasi janji pada matahari, menari mengikuti arah
angin. Masih kuingat janji yang pernah kita ikrar
di antara tongkol jagung yang tengah terbit di ketiak pagi. Saat
pohon asam memekarkan kembang bersama
guguran angin yang gigil memasuki beranda.
470 bebatang kian tinggi cecabangnya mengarah ke berbagai
mata waktu. Batang yang menyimpan gairah di tepian jurang yang mengubur ribuan
kisah. Bunganya jingga seperti riang semu wajahmu memanggil kekumbang menari dari
arah pancaran matahari. Tarian dari sebuah rumah yang membuat kita betah
menunggui sampai subuh berganti.
Kawat-kawat bersilangan di atas awang mengirimkan alamat dan percakapan
yang terekam dari ruang tidur. Kita bikin janji di sebuah kafe kampung dengan
menu ikan bakar dan ayam bumbu. Sepiring gumpalan cahaya berkilauan dan onggokan kakap karang yang terbakar bumbu malam
bergilap, melelehkan bulan di atas piring bergambar mawar.
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar