Translate

Jumat, April 22, 2011

LEMBU

Aku menunggangi lembu hitam yang telah kau siapkan sebagai penarik barang. Tubuhnya kekar mengikuti langkah ke berbagai arah. Lembu hitam, lembu yang pernah digembalakan di rumput belukar sumekar. Lembu yang urung disembelih buat memperingati seribu hari kematian kakek. Lembu hitam, yang kerap mengawini lembu betina tetangga dengan ganjaran 15 butir telur ayam kampung atau 10 butir telur bebek.

Lembu itu menjadi pulau, yang ditumbuhi nyiur, tangannya selalu melambai ke arah kampung pesisir. Hutan santeki yang anggun dan cantik. Pulau yang cantik, wanita-wanitanya selalu berbedak dan bergincu sambil menunggu kabar dari rantau. Di pulau itu, lembu berpesiar ke balik balik karang dan belukar. Sembunyi di lubang bebatuan yang belum diruntuhkan. Berjalan mencari padang baru, rumput haru.

Memasuki perkantoran, lembu itu tak bersuara tetapi kuku kakinya berderap bersintuhan dengan muka ubin. Bunyi yang mengingatkan jam-jam masuk, bunyi yang mengingatkan jam kedatangan. Juga bunyi yang menggetarkan diam-diam perselingkuhan dan pembunuhan dalam film koboi. Lelaki dengan celana jeans, spatu warrior menunggang kuda jantan dengan rerambut berurai.

Di tengah lapar, lembu dan penunggang memasuki restoran cepat saji. Gorengan, panggangan, dan bakaran. Secepat kilat. Sebuah meja dengan baris menu dihamparkan sambil mendengarkan instrumentalia dari pemutar cd. Di nampan gumpalan-gumpalan cahaya disanding semangkuk kilau sop buntut, bagai kawah gunung api yang siap erupsi. Potongan daging merah di ujung garpu berlumur kental kecap pilihan, gugusan senja yang ditangkap petang. Gugusan yang dibakar hangat rerempah meriangkan malam. Seriang lembu yang bertemu di meja makan, mengenyangkan bahagia.

2011

Tidak ada komentar: