Translate

Jumat, April 08, 2011

SAPI

Sepasang kekasih yang pelan melangkah menuju gerbang. Satu jantan satu betina dengan hati berbunga-bunga. Pakaian kebesaran dengan warna keemasan. Raja dan ratu. Para undangan dengan pakaian paling istimewa merah dan hitam, sarungkotak dan peci hitam. Udeng batik dan gombor hitam yang memanjang sepanjang jalan. Tabuhan jantung ini, lagak tabuhan musik pengiring yang membuka dada dan hati. Dada yang merah dengan gelambir puting merekah. Dada yang merah dengan bentangan hati berlimpah. Laki dan perempuan menghiring jalan dengan jarik dan lengan tersingsing. Binggel yang berdesing. Gemrincing waktu dan bahagia. Gemerincing doa dan sapa. Pada bulat telur mata hitam, kau tangkap makna malam. Saat batangan angin dan untaian dingin memeluk malang. Tanah-tanah tandus berbatu, namun bukan kerasnya hati. Kau bajak tanah-tanah kajal. Tanah tempat harapan dan kepastian mengeram. Kau bajak bongkolan hati yang kaku. Menjadi sawah-sawah basah oleh air mata. Di kemerahan kulitmu, aku kenang prasasti itu, saat mereka tawar-menawar, namun tak pernah bersetuju. Lelaki yang mengingkari dan kehilangan akal di sepanjang jalan-jalan yang terjal.

Ada jejak kekuningan menuju gerbang di hadapan cermin yang selalu mengikuti bayang-bayangmu. Sepasang kekasih yang anggun melangkah menuju pintu. Pintu yang ditunggu para pemuja dan kerabat keluarga. Doa jantan dan betina lebur di tengah arena. Bunting angin dan matahari berpendaran memberikan selamat. Tanah-tanah tegal mengirimkan aroma musim kering, dan batubatu memantulkan keringatnya yang hitam. Membuka ladang baru. Ladang yang ditumbuhi ubi dan sulur kembang sore. Kebun tempat gembala melepaskan sapi-sapinya. Sapi yang menjadi belahan jiwa. Sapi yang menabung nasibnya. Sapi yang menabung matinya. Tukang jagal. Orang yang berbahagia ketika tubuhmu rubuh miring ke arah barat. Arah matahari berkarat. Matahari meneteskan sungai. Sungai merah. Dan berpasang-pasang sapi berkubang memutar dari gelap malam. Dan dari telinga bulan yang berjatuhan di atas permukaan air, sayup terdengar suara udara, batu-batu dan cahara, suara –suara yang menumbuhkan rerumputan, menumbuhkan mata air. Menumbuhkan sungai-sungai yang memanjang. Sungai yang memanjat ke undakan bianglala antara mata langit dan belahan dada. Sibakan yang nganga dan terbuka.

2011.


Tidak ada komentar: