Translate

Selasa, April 05, 2011

TERUNG

Yang ungu adalah tubuhku. Tubuh yang bongkok ditekuk waktu. Di atas kebun biru yang ada di sisi rumah. Di bawah matahari yang cerah. Aku hisap sinarnya di atas tadahan daun yang menjari. Oleh hehijauan yang selalu menyegarkan mataku. Panas yang menghangatkan pelukku, saat embun-embun dan kabut menyusuiku semalaman. Menyembulkan tunas baru, yang akan melanjutkan rangkulku memeluk waktu, membelai rambut angin yang gemulai dan menidurkan matahari siang yang kelelahan. Aku tinggikan bebatang menyusul ketinggian letak rahasia disembunyikan. Aku temukan bintil-bintil kembang menyeruak di ketiak cecabang. Aku tumbuhkan kembang memanggil kekumbang. Di belalainya yang lembut aku rasakan hisapan yang tengah meniupkan sari pejantan. Butir-butir nafas yang berjatuhan satu per satu dalam tadah putik yang lama menunggu. Dalam ruang yang ungu. Setiap angin mengalun kau turun menuruni pembuluh rahim. Detak-decak menggetarkan tanah dan udara. Sehingga serangga pun menggesekkan sayapnya memainkan simponi musim bunga. Kupu-kupu datang mertamu dengan setangkup madu yang dititipkan di lubang pintu. Aku menghirupnya penuh lagu yang menggetarkan ruang-ruang rindu. Di dalam celah yang disekat bibir malu, aku membangun cumbu menghulum sari pati dan putik bulu memanjangkan hayat dan membesarkan tubuh di bawah matahari yang selalu memancar dari sarang madu. Serat daging yang memanjang memendam beribu biji belahan, sebagai persajian di meja perjumpaan.

2011

Tidak ada komentar: