Translate

Jumat, April 08, 2011

TEH

Secoklat tubuhmu, rasa dibentang seluruh ruang. Dari daun-daun pilihan yang dikeringkan dari bukit-bukit sintal yang menyodorkan dada dan pantatnya. Dada yang hijau oileh rerimbun matahari tempat burung mandi dan melagukan pagi. Pantat yang menyibak kabut dengan sungai-sungai kecil yang berkelok. Sungai tempat lewat sebuah dusun dan swah-sawah menghamparkan tubuh. Di matanya yang mengerling , bukit bersolek, meotong pendek rambutnya dengan anting-anting kuning dan kerudungnya menembus matahari. Mata perempuan penuh cinta, menatap tajam ke arah depan

Di daun-daun kecil, para penumpang berharap selamat menyebrangi hari-hari yang panjang dan melebar. Perempuan-perempuan yang setia selalu menggendong cinta di punggungnya. Punggung yang gunung, punggung yang hitam, punggung yang lebat oleh ranting-ranting nasib. Sumur-sumur berdatangan di dadanya, dada yang menyimpan rumah tempat singah yang membuat betah. Rumah lebah yang hexagonal tempat madu disarangkan. Anak-anak dibesarkan. “sengatlah aku!” sengat dengan rascunmu. Racun ibu. Ya..racun ibu yang menyerahkan dadanya dan hati yang berkilau. Selalu memercikkan madu. Madu rindu. Di dada yang ceruk dengan cahaya para penimba selalu berulang dengan berpikul keringat dalam gerobak menuruni bukit landai dan tanjakan. Di malam-malam keperakan, berbotol-botol ditenggelamkan penimba. Menimba bulan.

2011

Tidak ada komentar: