(1)
sungai mengalir dari wajahmu
hanyut batu-batu balik dadamu
mengusapi pekat kelelahan mengenang anak-anak hilang
(2)
cinta itu kau hancurkan
dengan ledakan hati
dan kobar mata api
kau bunuh malam
ungu oleh beratus kelam
lelaki yang sesat jalan pulang
di tengkuknya tato mawar dan serigala
siap menerkam di antara belukar nafas
tersengal
cinta itu kau hancurkan
nyeberangkan anak-anak dari bentang kelam
merambat sepanjang lorong malam
sepanjang sajak-sajakmu mengusung penat
tersungkur sebelum tuntas rakaat
kau salamkan
(3)
ingin membisikimu;
buang dingin menumpuk
rebah malam kutuk
nyala jingga sumbu kata
bakar beku buta
sampai hangus gelap renta
lalu dini, matahari di dahimu
memecah butir-butir senyum
di kedua sudut pagi
2008
Selasa, Juni 03, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar