Aku datang lagi di ruang temaram
Tempat kau dan aku berbagi kenang
3 tahun waktu menggores langit ingatan
Beratus kisah mengeram dalam kehangatan
Musim hujan telah reda dan kemarau tumbuh
Mematangkan kata-kata yang mengeras dalam tubuh
Daundaun kembali gugur dan menumpuk ingatan dalam subuh
Sehingga kau tahu bahwa aku seringkali berlabuh
Terik yang memancar dari matamu. aku tahu
Betapa gerah kau menanti perubahan waktu.
Tetapi bulan yang mengambang di dalam mimpimu
Terus berenang menyimpan pagi
Malam terus menarinari si antara bintang-bintang dini
Yang berkerjapan seperti matamu berkerlip
Menyimpan sejuta cahaya matahari
Hentakan musik memenuhi ruangan
Menyesaki dada dan kepalaku
Dalam segelas es buah yang terasa hambar
Aku baca meja kosong di depanmu
Sebaris menu yang tak sempat aku baca
Tetapi aku cukup mengerti bahwa kau
Yang selalu menyanyi dalam rindu
Dan aku yang selalu menunggu di depan pintu
Minggu, Juni 15, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar