Translate

Kamis, Desember 20, 2012

BALLAH



Sungai itu menjadi ular, terbang ke bukit babaran.menguburkan kisah para dewa dan tentara yang usai melakukan pembunuhan massal di punggung kota. Semboyan 35, aku dengar peluit kata yang telah lama mati mengusung tumpukan gerabah kenangan di stasiun kotamu. Sebuah langgar tua tergolek dalam televisi memperdengarkan lagu kasidahan mengurai cinta murahan.

Kota itu bangkit menjadi seekor sapi hitam berlari sepanjang jalan sunyi, membajaki jalan raya dan tanah-tanah kosong dalam hatimu. Luka-luka di pantat membentuk sebuah pulau yang cukup aku kenal, tanah kelahiran.Tanah yang sama.

Aku kembali bertani menggali batu jadi berkah, menjadi pedagang, tawar-menawar, mematok harga diri. Lalu, menanam benih kata-kata di gembur kepala, tumbuh uban merah dan bunga tembelek di tepian jurang. Lubang yang menganga di dada malam.
2012

Tidak ada komentar: